Dosen FISIP Jelaskan Penyebab Utama Demo Besar-besaran
bapakbisnis.com – Demo yang terjadi belakangan ini menyita perhatian banyak pihak, terutama soal tuntutan dari rakyat yang merasa ada ketidakadilan dalam pengelolaan keuangan negara. Seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia angkat bicara soal akar masalah ini.
Menurutnya, salah satu penyebab demo besar-besaran yang berlangsung saat ini adalah ketidakpuasan rakyat terhadap cara pajak yang mereka bayar tidak memberikan manfaat langsung. “Rakyat membayar pajak dengan jumlah yang tidak sedikit, tapi pada akhirnya yang menikmati hasilnya adalah pejabat dan elite politik,” ujarnya.
Fenomena ini dianggap sebagai bentuk kegagalan sistem distribusi kekayaan yang adil. Dosen FISIP ini menilai bahwa ketimpangan tersebut semakin memicu rasa frustasi di kalangan masyarakat, terutama di kelas menengah ke bawah yang secara ekonomi paling terdampak.
Ketidakadilan Pajak dan Dampaknya terhadap Rakyat
Sistem perpajakan yang dirasakan berat oleh rakyat kecil ternyata tidak dibarengi dengan pelayanan publik yang memadai. Dosen FISIP menegaskan bahwa banyak sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur masih jauh dari harapan. Ini menjadi pemicu kemarahan yang tumpah dalam bentuk aksi demo.
Selain itu, masih banyak laporan tentang penyalahgunaan anggaran dan korupsi di kalangan pejabat yang membuat uang rakyat “mengalir ke kantong pribadi.” Rakyat yang sudah susah membayar pajak justru melihat pejabat menikmati fasilitas mewah dan tunjangan berlimpah.
Hal ini makin memperburuk kepercayaan publik pada pemerintah dan melemahkan ikatan sosial. Dosen itu juga menjelaskan bahwa persepsi ketidakadilan ini memicu kesadaran politik masyarakat untuk melakukan perlawanan lewat aksi demonstrasi.
Analisis Sosial Politik dari Sudut Pandang Akademisi FISIP
Dari sudut pandang akademisi FISIP, demo bukan sekadar unjuk rasa biasa tapi sebagai bentuk kritik tajam terhadap sistem yang tidak adil. “Aksi ini adalah suara rakyat yang selama ini terpendam dan merasa tidak didengar,” jelasnya.
Dia menambahkan, ketidakmerataan kesejahteraan dan akses terhadap sumber daya merupakan masalah mendasar yang harus segera diatasi. Demo merupakan cara warga negara menuntut transparansi dan akuntabilitas pejabat.
Lebih jauh, dosen tersebut mengingatkan bahwa jika pemerintah tidak segera merespon tuntutan ini dengan serius, maka ketegangan sosial akan terus meningkat dan berpotensi mengganggu stabilitas nasional.
Penutup: Harapan dari Demo dan Peran Pemerintah
Demo yang dilakukan rakyat sebenarnya mengandung pesan penting bagi pemerintah. Dosen FISIP ini berharap aksi demo bisa jadi momentum evaluasi besar-besaran dalam tata kelola negara, terutama soal penggunaan dana pajak rakyat.
Pemerintah harus memperbaiki sistem distribusi anggaran agar manfaat pajak benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas, tidak hanya elite. Transparansi, akuntabilitas, dan reformasi birokrasi menjadi kunci utama.
Harapan Masyarakat dan Tantangan ke Depan
Dari sisi masyarakat, mereka berharap pemerintah lebih peka dan mampu membuka dialog konstruktif untuk meredam konflik. Penerapan kebijakan yang berpihak pada rakyat serta pemberantasan korupsi di semua lini harus jadi prioritas.
Tantangan terbesar adalah membangun kembali kepercayaan publik yang sempat rusak. Jika hal ini berhasil, maka demo tidak lagi menjadi bentuk ketidakpuasan melainkan simbol demokrasi yang sehat dan pembangunan bersama yang berkeadilan.